Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 01 Juli 2025

Tim Gabungan TNI-Polri Buru KKB yang Tembak Briptu Hedar di Papua

* JK: Serang Balik
- Rabu, 14 Agustus 2019 11:09 WIB
250 view
Tim Gabungan TNI-Polri Buru KKB yang Tembak Briptu Hedar di Papua
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo
Jakarta (SIB) -Tim gabungan TNI-Polri mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak Briptu Hedar di Puncak, Papua. Pengejaran dilakukan meski wilayah tersebut luas dan ekstrem.

"Tim gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran. Wilayahnya cukup luas dan kondisi geografinya cukup ekstrem di sana," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (13/8).

Dedi menyebut pelaku diduga merupakan kelompok bersenjata pimpinan G. Kelompok itu dikenal memiliki basis di wilayah tersebut.

"Diduga melakukan eksekusi itu namanya JM, kelompok tersebut adalah kelompok dari G. Daerah tersebut dikuasai oleh kelompok G, kemudian yang melakukan diduga YM, yang melakukan penembakan terhadap Briptu Hedar," ujarnya.

Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal menyatakan tim sudah melakukan pengejaran setelah kejadian. Sebanyak 2 Satuan Setingkat Pleton (STT) dikerahkan untuk pengejaran itu.

"Dua STT tim yang memburu pelaku," kata Akmal.

Tugas Menyamar
Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Briptu Hedar tewas ditembak KKB saat melakukan penyelidikan di wilayah Puncak Papua. Polisi kini mendalami adanya jebakan yang dilakukan KKB untuk menyergap Briptu Hedar sebelum bertemu rekannya Bripka Alfonso.

"Kalau jebakan masih didalami ya. Mereka kan sama-sama melakukan lidik di distrik itu, tapi di jalur yang berbeda, di satu titik mereka ketemu lagi," kata Brigjen Dedi Prasetyo.

Dedi menjelaskan, penyelidikan itu dilakukan Briptu Hedar dan Bripka Alfonso dengan cara undercover. Kedua masuk ke wilayah yang dituju tanpa membawa identitas dan senjata.

"Dia melakukan penyelidikan tanpa identitas, kan dia undercover (penyamaran). Itu semuanya identitas, senjata, ditinggalkan dulu. Dia masuk sangat dalam di wilayah sangat rawan, masyarakat juga sudah sangat resah dengan keberadaan KKB yang sering melakukan intimidasi terhadap masyarakat setempat," ujar Dedi.

Penyanderaan terhadap Briptu Hedar itu terjadi pada Senin (12/8), sekitar pukul 11.00 WIT. Hedar dan rekannya Bripka Wakum Alfonso sedang melakukan tugasnya.

Kala itu, keduanya sedang berada di Kampung Usir, Kabupaten Puncak. Di lokasi ada warga yang memanggil Briptu Hedar sehingga keduanya berhenti. Wilayah penyanderaan itu dikenal sebagai wilayah kelompok kriminal bersenjata.

Briptu Heidar mendatangi orang yang memanggilnya karena mengenal warga tersebut. Sedangkan Bripka Alfonso tetap di atas motornya.

Saat Briptu Heidar berbicara dengan temannya tersebut, tiba-tiba sekelompok orang datang dan langsung menyandera Briptu Heidar. Sementara Bripka Alfonso berhasil kabur dan kembali ke Posko Kago Kabupaten Puncak.

Dibawa ke Kampung Halaman
Jenazah Briptu Hedar tiba di Bandara kargo Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan. Pihak keluarga ikut menyambut jenazah.

Jenazah disambut oleh puluhan personel Brimob yang menggelar upacara serah terima. Upacara dipimpin oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel, Kombes Adeni Muhan disaksikan oleh pihak keluarga.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya almarhum Briptu Hedar. Semoga arwah almarhum diterima di sisi Allah SWT. Untuk keluarga yang ditinggalkan, kami berharap bisa menerima secara ikhlas," kata Adeni Muhan kepada wartawan.

Briptu Hedar lahir dari pasangan Kaharuddin dan Nurhaedah. Dia merupakan anak sulung dari tiga orang bersaudara.

Dimata keluarga, Briptu Hedar dikenal santun dan rajin. Apapun yang diperintahkan oleh keluarga maupun atasannya langsung dikerjakan.

"Anak pertama dari 3 bersaudara. Anak saya ini sangat santun dan rajin. Apapun yang disuruhkan sama keluarga dan atasannya itu langsung dia kerjakan," kata ibunya, Nurhaedah.


Usai upacara, jenazah almarhum yang mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat itu akhirnya dibawa menggunakan ambulans menuju kampung halamannya di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Serang Balik
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta aparat bertindak tegas.

"Yang penting kita selesaikan masalahnya. Secara umum supaya Papua itu lebih aman. Tetapi, apabila ada yang menyerang aparat polisi negara, harus diselesaikan, harus diserang balik. Itu harus. Kalau diterima begitu saja, itu salah," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

JK turut berbelasungkawa atas kematian Briptu Hedar. Sebagai daerah konflik, JK menilai sering ada korban di sana. "Ya tentu kita merasa berdukacita. Memang di daerah konflik selalu ada korban," ucapnya. (detikcom/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru