Medan (SIB)- Memperingati HUT ke-45 Harian Sinar Indonesia Baru, Keluarga Besar Harian SIB dan PT Sere Megawati ziarah ke makam Pendiri Harian Umum Sinar Indonesia Baru dan PT Sere Megawati DR GM Panggabean di “Memorial Park DR GM Panggabean†Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (9/5).
Acara ditutup dengan doa yang disampaikan redaktur SIB, Lismer Tambunan SE, mengungkapan syukur kepada sang Pencipta yang merefleksikan sejarah kelahiran SIB, dimana Tuhan telah mengizinkan satu-satunya orang Batak yang dapat menerbitkan koran pada tahun 1970 adalah alm DR GM Panggabean para kadernya (khususnya wartawan) dapat berguna bagi bangsa dan negara hingga ke masa ini.
Ziarah dilaksanakan dengan upacara serta peletakan krans bunga oleh Pemimpin Umum SIB, Ny R boru Hutagalung berlangsung khidmat dipimpin Pembina Upacara Pariaman Pakpahan (Kordinator Pemberitaan Daerah) yang merupakan wartawan tersenior di jajaran SIB dan dikomandoi Komandan Upacara, Royal Gultom (Menwa Unimed) itu diikuti, Pemred GM Immanuel Panggabean BBA, Pemimpin Usaha Netty Vera Panggabean, Penjab Drs Victor Siahaan SH (balon Bupati Toba Samosir), anggota Dewan Redaksi/anggota DPRD Kota Medan Anton Panggabean SE MSi, tokoh masyarakat Sanggam SH Bakkara, Wapemred II Drs Proklamasi Naibaho, Sekred Eva Rina Pelawi SSos, Kabiro I/ Medan Martohap Simarsoit SH, Kabiro Redaksi wilayah Tapanuli Posma Simorangkir, Rektor US XII Medan diwakili PR I Talenta Marbun SE MSi, Rektor Unita Ir Adriani Siahaan MP, para Redpel, staf redaksi, wartawan dan karyawan/karyawati.
Dalam amanatnya, Pariaman Pakpahan mengatakan, di usia 45 tahun Harian SIB tetap eksis dan solid menyuarakan kepentingan masyarakat, terutama warga ekonomi menengah ke bawah tanpa memandang ras, suku, agama dan antar golongan.
Harian SIB kini hadir dengan penampilan beda sehingga semakin diminati berbagai kalangan maupun masyarakat luas dan terus berkembang menyampaikan berbagai berita aktual.
Bahkan tidak kalah menarik adalah berbagai peristiwa di kampung halaman atau bonapasogit yang ditayangkan setiap hari yakni Marsipature Hutana Be (MHB) yang merupakan salah satu ciri khas Harian SIB.
Melalui perayaan HUT SIB ke-45, wartawan dan karyawan akan terus bersemangat membesarkan Harian SIB guna mewujudkan cita-cita serta perjuangan almarhum DR GM Panggabean.
“Kita harus mensyukuri keberadaan SIB saat ini, karena atas ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, segenap wartawan di manapun berada tetap bersemangat dan tidak kendor meski terus mendapat tantangan untuk menggelorakan kembali semangat baru sekaligus meneladani perjuangan almarhum DR GM Panggabean,†tegasnya.
Usai upacara yang dipandu Joan Berlin Damanik SSi MM dilanjutkan tabur bunga di makam almarhum DR GM Panggabean yang diikuti Keluarga Besar DR GM Panggabean serta karyawan dan regu Menwa dari USU dan Unimed.
DONOR DARAHSetelah ziarah, panitia HUT yang dipimpin Netty Panggabean menggelar aksi sosial donor darah di Aula Kantor Harian SIB bekerjasama dengan Unit Donor Darah PMI Kota Medan.
Ketua tim pendonor darah PMI Kota Medan, dr Budi Ismi mengatakan manusia berusia 17 sampai 50 tahun lebih baik mendonorkan darah. Karena, masa aktif remaja masih ada proses-proses untuk cek kesehatan dan bisa mendonorkan darahnya.
“Perempuan yang haidnya tidak teratur, sudah pasti darahnya kekentalan. Jadi tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya,†kata Budi di sela-sela kegiatan tersebut.
Proses kesehatan setiap manusia berbeda-beda. Kalau darahnya cukup kental bisa mendonorkan darahnya, dan itupun tergantung pada berat badan minimal 40 Kg. Kurang dari berat badan yang sudah ditentukan, cairan tubuhnya pasti kurang dan proses pencernaan akan terganggu bila dilakukan donor darah.
Begitu juga dengan kekentalan darah harus dicek, yang mau didonorkan nilai kental darah berkisar 12-18 HB. Ditambahkannya, untuk umur 50 tahun yang belum pernah sama sekali melakukan donor darah, tidak diperbolehkan lagi untuk mendonorkan darahnya.
“Itu karena, pada saat usia produktif belum dibiasakan mendonor jadi proses penggantian darahnya itu belum sempurna. Jadi, darahnya yang dari usia kecil sampai besar itu saja darahnya,†jelasnya.
Dikatakannya, mendonorkan darah bisa dibilang membuang darah yang kental dengan tujuan memproduksi darah baru yang lebih cair, dan menghilangkan penyakit yang terkandung dalam darah.
“Yang tidak pernah mendonorkan darah dapat menimbulkan penyakit seperti darah tinggi dan kolesterol,†ujar Budi sembari menambahkan di dalam darah manusia terkandung udara, proses pencernaan makanan, kandungan gula, dan kolesterol.
Kegunaan mendonorkan darah yakni bisa mengawasi kesehatan pada pendonornya. Selain itu bisa mendeteksi segala penyakit secara garis besar seperti hepatitis, AIDS, gula darah tinggi ataupun kolesterol. Donor darah ini juga berfungsi bisa menghindar penyakit stroke yang dikarenakan penggumpalan darah.
Kegiatan ini diikuti para staf redaksi wartawan dan karyawan SIB ini menghasilkan sekitar 20 kantong darah.
(A07/A16/Dik-DHS/f)