Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 01 Juli 2025

Pertemuan Jokowi dan Pangeran Abu Dhabi Hasilkan MoU Senilai Rp136 Triliun

* Pangeran Disambut Jokowi di Bandara, Disuguhi Salak dan Durian
- Kamis, 25 Juli 2019 09:21 WIB
318 view
Pertemuan Jokowi dan Pangeran Abu Dhabi Hasilkan MoU Senilai Rp136 Triliun
Ant/Akbar Nugroho Gumay
KERJA SAMA INDONESIA-UEA: Presiden Joko Widodo (kedua kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi/Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan (kedua kiri) menyaksikan pertukaran perjanjian kerjasama ant
Bogor (SIB) -Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab ( UEA) Mohamed Bin Zayed Al Nahyan, menghasilkan tiga memorandum of understanding ( MoU) bisnis bernilai besar.

"Dari tiga MoU tadi yang business to business itu, nilai totalnya sekitar Rp 136 triliun atau 9,7 miliar dollar AS," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai pertemuan bilateral di Istana Bogor, Rabu (24/7).

Menlu menjelaskan, kesepakatan business to business dilakukan oleh tiga perusahaan. Pertama, PT Pertamina (Persero) dengan ADNOC untuk pengembangan RDMP Balikpapan. Kedua, PT Chandra Asri Petrochemicals dan Mubadala untuk proyek Naphta Cracker dan Petrochemical Complex. Ketiga, PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia terkait pengembangan dan pengoperasian terminal kontainer di Kawasan Industri Maspion, Jawa Timur.

Retno mengatakan, pertemuan Jokowi dan Mohamed ini memang fokus membahas soal ekonomi dan investasi. "Jadi saya kira ini adalah selain kunjungan yang sangat bersejarah ini juga kunjungan yang sangat straightforward konkrit dan detail bicara mengenai masalah ekonomi bicara mengenai masalah keumatan," kata Retno.

Kendati demikian, ada juga sembilan MoU lainnya yang bersifat government to government (pemerintah ke pemerintah). Kesembilan MoU itu yakni di bidang peningkatan perlindungan investasi, penghindaran pajak berganda, industri, kepabeanan, pariwisata, kelautan dan perikanan, pertahanan, kekonsuleran dan kebudayaan.

Disambut di Bandara
Saat berkunjung ke Indonesia, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan disambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Bandara Soekarno-Hatta. Ada alasan yang melatarbelakangi Jokowi.

Tidak hanya disambut, Jokowi juga semobil dengan Sheikh Mohamed menuju Istana Bogor untuk pertemuan bilateral. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, Jokowi juga pernah mendapatkan perlakuan serupa oleh Sheikh Mohamed saat berkunjung ke Abu Dhabi tahun 2015.

"Saat kunjungan presiden ke Abu Dhabi tahun 2015, presiden itu dijemput di depan pesawat, oleh Sheikh Mohamed, kemudian dibawa masuk ke mobilnya Sheikh Mohamed, disetirin sendiri kemudian dibawa sampai ke restoran sendiri oleh Sheikh Mohamed," ujar Retno.

"Jadi di situ presiden merasa sangat dihargai dan saya kira wajar kalau kita memberikan penghargaan kepada Sheikh Mohamed pada saat beliau berkunjung ke sini," imbuh Retno.

Nah, rupanya kunjungan terakhir Abu Dhabi sebelum saat ini terjadi puluhan tahun yang lalu dan dilakukan Zayed Al Nahyan yang merupakan ayah Sheikh Mohamed. Retno mengungkapkan, ini merupakan salah satu jamuan terpanjang yang dilakukan Jokowi saat menerima tamu negara.

"Ini (pertemuan) bersejarah karena mereka ke sini setelah 29 tahun. Jadi kunjungan terakhir dilakukan ayahnya. Beliau sangat senang kembali ke Indonesia dan ini juga pertemuan 2 sahabat dekat. Pak Presiden dengan Sheikh Mohamed mempunyai hubungan dekat dan ini juga salah satu pertemuan terpanjang yang dilakukan presiden," jelas Retno.

"Mulai dari airport, di dalam mobil sekitar 1,5 jam dan pembahasan di teras (Istana) lebih dari 1 jam," jelas Retno.

Disuguhi Salak dan Durian
Buah-buahan tropis menjadi jamuan saat Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Indonesia. Sheikh Mohamed disuguhi salak dan durian saat verranda talk dengan Jokowi di Istana.

"Makan durian, suguhan di verranda selain salak, karena kan seperti salak mereka jarang lihat. Jadi tadi (Sheikh Mohamed) tanya 'ini apa? oh ini namanya salak'. Terus ada manggis, kemudian durian," kata Retno.

Saat verranda talk, Retno turut hadir bersama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Durian yang disuguhkan, kata Retno, tidak terlalu berbau menyengat.

"Kebetulan yang durian tadi nggak begitu bau ya. Nggak begitu menyengat gitu, jadi ok sih kayaknya," ucap Retno. (Kps/detikcom/d)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru