Kutacane (SIB)- Obat-obatan di Rumah Sakit Umum (RSU) H. Syahudin Desky Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) kosong dan mengecewakan sejumlah pasien yang menggunakan Kartu Jamkesmas atau pasien miskin.
Kekecewaan tersebut seperti yang disampaikan salah seorang pasien menggunakan kartu Jamkesmas di Kutacane, Senin (20/1). Katanya, karena obat-obatan yang dibutuhkan di rumah sakit tersebut tidak ada, mereka terpaksa beli ke apotik terdekat tak jauh dari rumah sakit umum dengan harga mahal bila dibandingkan dengan apotik di Kota Kutacane. Menurutnya, mahalnya harga obatan tersebut kuat dugaan ada permainan antara pihak apotik terdekat dengan pihak rumah sakit umum.
Namun dirinya tidak bisa berkutik pada saat itu. Selain obatan-obatan dibeli juga ada pungutan liar dilakukan oknum pihak rumah sakit tersebut padahal pemerintah melarang pasien Jamkesmas dipungut biaya alias gratis berobat. Seperti ibu bersalin di rumah sakit tersebut meskipun menggunakan kartu JKN namun harus mengeluarkan biaya mencapai jutaan rupiah. Dirinya hanya berharap pemerintah daerah secepatnya tanggap agar pasien miskin benar-benar mendapatkan pelayanan optimal tanpa dipungut biaya.
Sementara Direktur RSUD Sahuddin Kutacane dr Hj Irawati Desky menyatakan akan segera mengatasi kekosongan sejumlah jenis obat dalam sebulan terakhir ini. Sehingga tidak akan ada masalah lagi tentang obat yang dibutuhkan pasien. Menurut Irawati, kekosongan obat akibat pihak Depkes Jakarta belum membayar klaim Jampersal dan Jamkesmas selama delapan bulan. Tetapi, dia mengaku tetap mengupayakan sejumlah jenis obat-obatan, walaupun harus berutang terlebih dahulu. “Obat yang dipesan akan tiba pada Sabtu, nanti. Setahu saya, tidak ada pungut biaya kepada pasien Jamkesmas atau JKN. Jika ada itu tanpa setahunya namun dalam hal ini dirinya akan terus menelusuri bila ada pihaknya melakukan kesalahan tersebut akan ditindak tegas sesuai ketentun perosedur,†tegasnya.
(B-6/h)