Jakarta (SIB)- Pembunuhan yang dilakukan Epi Suhendar (30) terhadap anaknya, Ikhsan Fazel Mawlana (3) sungguh biadab. Epi membunuh korban dengan cara menusuknya hingga 18 kali. Sadis benar-benar sadis.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian di Perum BCL Jl Arjuna X Blok B35 No 17, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
"Dari hasil olah TKP ditemukan potongan hati korban di kursi tamu," kata Rikwanto kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (27/1).
Rikwanto mengatakan, usai menusuk-nusuk korban, tersangka Epi membelah perut korban lalu mengambil hati korban.
"Kemudian diambil potongan hatinya seukuran 1 Cm," ucap Rikwanto.
Aksi sadis ini diketahui oleh istri tersangka, Ai Cucun (23). Karena aksinya ini diketahui, tersangka juga menusuk-nusuk Ai hingga 10 kali.
"Istrinya masih dirawat," imbuhnya.
Belum diketahui apa motif pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka. Polisi masih menyelidiki kasus itu dan memeriksa saksi-saksi di lokasi kejadian.
Dikira Istri Menguduk Susu
Epi Suhendar (30) membabi buta menusuk buah hatinya, Ikhsan Fasel Mawlana (3), berulang kali. Sang istri, Ai Cucun (23), mengira Epi sedang mengaduk susu buat anak mereka.
"Dari keterangan saksi Andik, diketahui bahwa korban Ai Cucun mengira pelaku sedang mengaduk susu untuk anaknya. Ternyata, pelaku sedang menusuk-nusuk perut korban hingga usus terburai, "kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Coba Bunuh Diri
Epi yang dikepung warga usai melakukan pembunuhan sadis itu, sempat mencoba bunuh diri.
"Pelaku sempat mencoba bunuh diri dengan melukai dadanya dengan pisau," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.
Namun, lanjut Rikwanto, upaya itu tidak berhasil lantaran Epi memiliki badan yang gemuk.
"Pisaunya tidak tembus karena badan pelaku yang gemuk atau obesitas," imbuh Rikwanto.
Erik Bunuh Istrinya
Erik (30) kabur setelah membunuh sang istri Desi Hayatun Nupus (20), lalu menusuk mertuanya Fatoyah (45). Padahal, Desi diketahui tengah mengandung 7 bulan.
"Korban sedang hamil 7 bulan," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Priyo Widyanto kepada detikcom, Senin (27/1).
Priyo belum bisa mengetahui motif pembunuhan tersebut. Namun, kata dia, pasangan suami-istri itu sering cekcok.
"Untuk sementara dugaan kita karena tidak senang istrinya pulang ke rumah ibunya. Untuk motif sebenarnya, kita harus memeriksa tersangka lebih dulu, sementara tersangka belum tertangkap," ujarnya.
Peristiwa itu terjadi di rumah Fatoyah (sebelumnya ditulis rumah pasangan suami-istri itu), di Kampung Rawabebek RT 10/11 Kotabaru, Bekasi Barat, Kota Bekasi, pada Minggu (25/1) pukul 21.00 WIB. Peristiwa bermula ketika Erik dan Desi cekcok mulut.
Cekcok mulut itu berujung pada penganiayaan, yang mengakibatkan Desi meninggal dunia. Desi menderita luka di wajah, leher dan kepala.
Peristiwa ini disaksikan oleh ibu korban, Fatoyah (45). Fatoyah kemudian berusaha melindungi anaknya dan menghentikan penganiayaan yang dilakukan pelaku.
Namun upaya Fatoyah tidak berbuah hasil. Ia justru ditusuk oleh menantunya sendiri. Akibatnya, Fatoyah menderita luka tusuk di punggungnya. Usai membunuh istri dan juga melukai mertuanya, Erik lalu melarikan diri dengan menggunakan mobil Daihatsu Sirion berwarna silver. (dtc/c)