Kamis, 26 Desember 2024

Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos

Wilfred Manullang - Sabtu, 23 November 2024 16:16 WIB
312 view
Wapres Filipina Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Marcos
Foto: AFP/JAM STA ROSA
Wakil Presiden Filipina Sara Duterte
Manila (harianSIB.com)
Wakil Presiden (Wapres) Filipina Sara Duterte memicu ketegangan dengan melontarkan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Putri mantan Presiden Rodrigo Duterte itu menyatakan dirinya akan membuat Marcos Jr dibunuh jika dirinya tewas dibunuh terlebih dahulu.

Ancaman itu mencuat saat perselisihan semakin sengit antara dua dinasti politik yang paling berkuasa di Filipina. Sara melontarkan ancaman itu dalam konferensi pers penuh sumpah serapah pada Jumat (22/11) tengah malam, di mana sang Wapres Filipina itu mengisyaratkan dirinya menjadi target rencana pembunuhan.

Baca Juga:

Dalam konferensi pers itu, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (23/11/2024), Sara mengakui dirinya telah berbicara kepada salah satu personel tim keamanannya dan menginstruksikan untuk membunuh Marcos Jr, istrinya, dan ketua parlemen Filipina jika dirinya tewas dibunuh.

Sara tidak menjelaskan lebih detail soal dugaan ancaman pembunuhan yang diterimanya.

Baca Juga:

"Saya telah berbicara dengan seseorang dalam tim keamanan saya. Saya mengatakan kepadanya, jika saya dibunuh, bunuhlah BBM (Bongbong Marcos atau Marcos Jr), (Ibu Negara) Liza Araneta, dan (ketua parlemen) Martin Romualdez. Ini tidak bercanda," ujar Sara saat berbicara dalam konferensi pers terbaru seperti dikutip dari detikcom.

"Saya mengatakan, jika saya terbunuh, jangan berhenti sampai kamu membunuh mereka," sebutnya.

Romualdez yang merupakan ketua parlemen Filipina diketahui merupakan sepupu dari Marcos Jr.

Pernyataan Sara yang memuat ancaman itu disampaikan ketika dia menanggapi salah satu komentar online yang memintanya untuk tetap aman, dengan mengatakan dia berada di wilayah musuh saat menghadiri sesi pertemuan di majelis rendah parlemen Filipina bersama kepala stafnya.

Situasi ini terjadi saat Sara menghadapi ancaman pemakzulan di majelis rendah parlemen atau DPR Filipina, yang dipimpin oleh Romualdez, yang diperkirakan akan maju capres tahun 2028 mendatang. Romualdez sebelumnya memangkas hampir dua pertiga anggaran kantor Wapres Filipina.

Konferensi pers tengah malam itu digelar Sara setelah para pejabat parlemen Filipina mengungkapkan mereka akan memindahkan Kepala Staf Wapres, Zuleika Lopez, dari pusat penahanan majelis rendah ke lembaga permasyarakatan.


Editor
: Wilfred Manullang
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru