Jumat, 18 Oktober 2024

Bappenas Ungkap Cara Prabowo Bikin Ekonomi RI Tumbuh 8%

Redaksi - Kamis, 17 Oktober 2024 09:41 WIB
196 view
Bappenas Ungkap Cara Prabowo Bikin Ekonomi RI Tumbuh 8%
Foto: Retno Ayuningrum/detik.com
Seminar Nasional di Hotel Morrisey
Jakarta (SIB)
Presiden terpilih Prabowo Subianto mempunyai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan (PPN/Bappenas) mengungkapkan sejumlah rencana Prabowo untuk mencapai target tersebut.

Sebagaimana dilansir Harian SIB, mulanya, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pihaknya telah menyusun rencana target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam RPJPN tersebut, pihaknya juga rencana pertumbuhan ekonomi untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

Dia menyebut untuk mencapai Indonesia Emas, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata minimal harus 6%. Pihaknya telah menyampaikan hal ini ke tim transisi Prabowo. Dia bilang, Prabowo ingin melakukan percepatan di tahun ketiga dan keempat pemerintahannya.

Baca Juga:

"Ya ini, ini kemudian kita tambahkan, untuk membuat transisi. Kemudian ada skenario kedua, di mana ini masukkan dari timnya Pak Prabowo mengatakan, ingin ada percepatan di tahun ketiga dan keempat. Skenario kedua, ingin percepatan 8-8,3%, kemudian di tahun keempat sebesar 7,8%, sehingga rata-rata, selama 5 tahun itu, beliau (Prabowo) mengharapkan ada sekitar 7,7%," kata Amalia dalam acara Seminar Nasional di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Rabu (16/10).


Dia menyebut, untuk mencapai hal tersebut pihaknya telah menyiapkan rencana jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendeknya, dia menjelaskan program makan bergizi gratis (MBG) yang masif nantinya dapat mengerek pertumbuhan ekonomi. Sebab, dia menilai MBG dapat menyerap produk-produk masyarakat setempat sehingga memicu permintaan agregat.

Baca Juga:

Sementara jangka panjangnya, dia menekankan pentingnya mendorong sektor potensial yang memicu peningkatan produktivitas hingga menciptakan multiplier efek, salah satunya dengan industrialisasi. Meski begitu, dia juga menyebut sektor ekonomi biru dan ekonomi kreatif juga berpotensi mengerek pertumbuhan ekonomi. Namun, dia melihat sektor industriliasiasi mempunyai potensi yang besar.


"Jadi ini cerita-ceritanya, kenapa industrialization itu penting? Karena kita mau industri itu menjadi anchor dan backbone untuk pertumbuhan ekonomi kita dalam jangka pendek dan panjang. Meningkatkan produktivitas, satu. Karena kedua, menciptakan multiplier effect. Ketiga, menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Karena kita tidak mau informality ini, terus berlangsung di dalam ekonomi kita," terangnya.


Namun, kontribusi sektor industri terus menurun. Untuk itu, salah satu cara untuk mendorong pertumbuhan industrialisasi dengan berfokus pada sektor prioritas. Dengan begitu, pemerintah dapat mengintervensi lebih fokus dan jelas. Dia menyebut langkah ini telah berhasil diterapkan di negara-negara lain.


"Oleh sebab itu, apa prioritas kita industri yang kedepan? Kita pilihkan di prioritas untuk 5 tahun ke depan. Artinya, sebagai kebijakan 5 tahun ke depan, kita inginkan hilirisasi, kemudian industri padat karya, pengembangan industri dasar, industri padat teknologi inovasi," imbuh dia. (**)

SHARE:
komentar
beritaTerbaru