Kebakaran Tewaskan Wartawan di Karo Dapat Asistensi Mabes Polri

Jakarta (harianSIB.com)
Kasus kebakaran yang menewaskan seorang wartawan beserta keluarganya di Karo mendapat asistensi dari Mabes Polri. Kasus yang menewaskan Sampurna Pasaribu saat ini dalam penanganan Polda Sumut.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan mengatakan bahwa Mabes Polri tentu memberikan asistensi dalam bentuk jukrah (petunjuk dan arahan), petunjuk dan arahan tentu selaku pembina fungsi teknis di masing-masing satuan kerja Polda Sumut.

Lebih lanjut dikatakannya, Polda Sumut talah turun langsung melakukan penyelidikan atas insiden tersebut. Polisi, kata dia, juga berkoordinasi dengan Dewan Pers dalam pengusutan kasus tersebut.

Baca Juga:

• Polda Sumut Tanggapi Video Viral Bandar Narkoba Setor Rp 190 Juta per Bulan ke Personel Polres Labuhanbatu
• Dirut Bank Sumut Tak Mampu Diperiksa, Polda Sumut Dikirimi Papan Bunga Kekecewaan

"Dari Polda Sumut sudah turun untuk melakukan penyelidikan dengan berkoordinasi dengan stakeholder termasuk dari Dewan Pers," ungkap Trunoyudo seperti dikutip Detikcom, Senin (8/7/2024).

"Polda Sumut bekerja selain kolaboratif juga berdasarkan dengan scientific crime investigation," imbuhnya.

Baca Juga:

• Komisi A DPRD SU Minta Polda Sumut Instruksikan Seluruh Jajarannya Larang Keras Warga Main Petasan
• Polda Sumut Ungkap 114 Kasus Narkoba Dalam Sepekan

Wartawan Tribrata TV Sampurna Pasaribu meninggal dunia bersama tiga anggota keluarganya dalam rumahnya yang terbakar yang terjadi pada Kamis (27/6). Sejauh ini, polisi telah memeriksa 16 saksi terkait insiden kebakaran tersebut.

Di sisi lain, Dewan Pers menyoroti kasus kebakaran itu dan meminta kasus itu diusut tuntas.

Dewan Pers juga telah meminta Kapolri bersama Kapolda untuk membentuk tim penyelidikan yang bersikap adil dan imparsial, serta meminta Panglima TNI berikut Pangdam I/Bukit Barisan ikut mengusut kasus tersebut. Dewan Pers juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau KKJ. (*)