Minggu, 22 Desember 2024

Tokoh Bangsa Serukan Perdamaian Papua

Redaksi - Jumat, 10 November 2023 08:52 WIB
323 view
Tokoh Bangsa Serukan Perdamaian Papua
(Foto: SIB/Victor Ambarita)
TANDATANGANI: dr Dr (HC) Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid menandatangani pernyataan bersama “Seruan Tokoh Bangsa Bagi Perdamaian di Papua” yang digelar di Grha Oikumene PGI, Jakarta, Kamis (9/11). 
Jakarta (SIB)
Situasi krisis kemanusiaan secara global, termasuk yang terbaru di Ukraina dan Palestina adalah tragedi kemanusiaan terbesar pada abad ini.
“Ketika kita merenungkan tantangan-tantangan global itu, pada waktu bersamaan kita juga perlu merenungkan perhatian kita pada halaman rumah kita sendiri, yaitu Indonesia. Dengan skala berbeda, krisis kemanusiaan yang kita saksikan di dunia itu sebenarnya juga dapat kita lihat secara dekat di Tanah Papua,” kata Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom membacakan Seruan Tokoh Bangsa Bagi Perdamaian di Papua yang digelar di Grha Oikumene PGI, Jakarta, Kamis (9/11).
Tokoh bangsa yang hadir, antara lain, Dr (HC) Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Drs Marzuki Darusman, SH, Alissa Wahid (Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama), Pdt Gomar Gultom (Ketua Umum PGI) Usman Hamid (Mewakili PP Muhammadiyah), dan Mgr Siprianus Hormat (KKP-PMP Konferensi Waligereja Indonesia).
Lebih lanjut Pdt Gomar mengutarakan, Tanah Papua terus menerus dinodai oleh konflik bersenjata, pelanggaran hak-hak asasi manusia, kerusakan alam, kepunahan satwa langka, dan penderitaan kemanusiaan berupa pengungsian dan kelaparan akibat konflik.
“Kami sangat yakin bahwa penyelesaian damai adalah satu-satunya jalan yang dapat ditempuh. Hanya lewat jalan penyelesaian damai maka kita dapat mencegah jatuhnya korban jiwa, dan memungkinkan terwujudnya kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran di Papua. Kami yang bertanda tangan di bawah ini memiliki keprihatinan yang mendalam atas situasi konflik bersenjata di Tanah Papua,” seru dia.
“Dengan keprihatinan ini, kami menyampaikan seruan perdamaian bagi Pemerintah Republik Indonesia dan para pihak berkonflik, terutama faksi-faksi Kelompok Sipil Bersenjata, ULMWP, para tokoh adat dan masyarakat asli Papua, serta agamawan setempat. Kami menyerukan kepada para penyelenggara negara di lembaga eksekutif dan legislatif dan lembaga-lembaga negara lainnya untuk segera mengambil langkah-langkah menuju perdamaian di Papua. Sebagai langkah awal, kami mengimbau agar pihak berkonflik dapat membangun kepercayaan,” sambungnya.
Pdt Gomar melanjutkan, penyelenggara negara perlu bekerja sama dengan segenap komponen bangsa untuk menangani situasi krisis kemanusiaan dan memulai kembali penjajakan-penjajakan menuju dialog damai.
Semua pihak perlu membuka dialog, termasuk menangani pengungsian, kelaparan, ketidakadilan, kerawanan pemilu, serta memperbaiki situasi hak asasi manusia di Papua.
“Maka dengan ini kami menyerukan kepada Pemerintah dan para pihak berkonflik di Papua untuk melanjutkan kembali proses penjajakan damai. Pembicaraan ini harus difasilitasi oleh penengah yang terpercaya dan imparsial, termasuk tokoh nasional dan para pemimpin perempuan, agama dan adat Papua, demi membangun kepercayaan dan keyakinan untuk adanya penjajakan dialog,” pungkasnya.(**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru