Rabu, 15 Januari 2025

Retno Marsudi Terima Kunjungan Menlu Swiss, Ajak Kolaborasi Bangun IKN

Redaksi - Kamis, 03 Agustus 2023 10:45 WIB
251 view
Retno Marsudi Terima Kunjungan Menlu Swiss, Ajak Kolaborasi Bangun IKN
Foto ANT/Aditya Pradana Putra
KUNJUNGAN MENLU SWISS : Menlu Retno Marsudi (kanan) berjabat tangan dengan Menlu Swiss Ignazio Cassis (kiri) sebelum pertemuan bilateral di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (2/8). Pertemuan itu membahas isu terkini dan kerj
Jakarta (SIB)
Menteri Luar Ngeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menlu Swiss Ignazio Cassis. Pertemuan itu membahas kerja sama perdagangan hingga ajakan kolaborasi untuk serta dalam pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).

"Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, Swiss adalah salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di Eropa. Swiss adalah mitra terbesar kami di EFTA (Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa), dan juga salah satu investor Eropa terbesar di Indonesia," kata Retno dalam keterangannya, Rabu (2/8).

Retno menyebut, kunjungan Cassis sebagai momentum untuk meningkatkan hubungan bilateral RI dan Swiss. Ada berbagai masalah yang dibahas dalam pertemuan itu.

"Kami membahas beberapa masalah. Pertama, kerja sama perdagangan. Perdagangan bilateral kita berhasil bangkit kembali menjadi USD 2,7 miliar tahun lalu, meningkat 38 persen dari tahun 2021," katanya.

Retno kemudian menyinggung soal Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan negara-negara EFTA, yaitu Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. Retno menyebut hal itu telah berkontribusi untuk meningkatkan tren positif kerja sama perdagangan.

"Pemberlakuan CEPA Indonesia-EFTA sejak November 2021 telah berkontribusi terhadap tren positif tersebut. Untuk mempertahankan pertumbuhan perdagangan kita, kami mengidentifikasi beberapa inisiatif, termasuk dengan melibatkan semua pemangku kepentingan bisnis untuk memanfaatkan I-EFTA CEPA," jelasnya.

"Memprioritaskan program peningkatan kapasitas pada standar Rules of Origin dan SPS. Dan saya meminta Konselor Cassis bahwa Indonesia ingin melihat pengakuan sertifikasi ISPO untuk memfasilitasi minyak sawit Indonesia memasuki pasar EFTA," kata dia.

Selain itu, Retno dan Cassis membahas terkait kerja sama dalam bidang investasi. Dia menyebut Swiss adalah negara Eropa terbesar kedua sebagai investor di Indonesia.

"Kedua, kemitraan investasi. Swiss adalah negara Eropa terbesar kedua di Indonesia investor pada 2021. Untuk lebih meningkatkan kemitraan investasi, saya menggarisbawahi pentingnya memastikan Perjanjian Investasi Bilateral dapat disahkan dalam tahun ini. Traktat ini akan memberikan perlindungan hukum dan kepastian usaha bagi investor kita," kata Retno.


Kolaborasi Soal IKN
Lebih lanjut Retno mengatakan, RI juga mengajak Swiss berkolaborasi dalam pembangunan IKN, terutama pada bidang industri perhotelan dan pendidikan tinggi.

"Kami juga ingin berkolaborasi dengan Swiss dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Terutama di bidang-bidang seperti industri perhotelan dan pendidikan tinggi. Dalam upaya B-to-B engagement, Kadin Indonesia juga berencana menyelenggarakan Indonesia-EFTA Business Roadshow tahun depan di tahun 2024," katanya.

Selain itu, pertemuan itu membahas pembangunan hijau. Retno mengatakan Indonesia berkomitmen kuat untuk berkontribusi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, antara lain melalui percepatan transisi energi.

"Sehubungan dengan itu, saya mengapresiasi masuknya Indonesia sebagai Negara Prioritas Kerja Sama Pembangunan Swiss 2021-2024, untuk keempat kalinya berturut-turut," katanya.

"Program ini telah mendanai 37 proyek di sektor publik-swasta, termasuk inisiatif Pengembangan Keterampilan Energi Terbarukan dan inisiatif di bawah MoU tentang Lanskap Berkelanjutan. Ke depannya, saya berharap kita dapat menjajaki lebih banyak inisiatif melalui kerangka kerja sama ini untuk mengembangkan dan mendukung pembangunan hijau di Indonesia," jelasnya.

Pertemuan itu juga membahas tentang ASEAN. Retno menyebut Swiss adalah salah satu mitra dialog sektoral ASEAN.

"Keempat, tentang ASEAN. Swiss adalah Mitra Dialog Sektoral ASEAN. Kami memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya memperkuat dialog sektoral ini, termasuk tentang pengembangan sumber daya manusia dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan di kawasan. Saya juga berbagi tentang prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN," jelasnya. (detikcom/d)



Sumber
: Koran SIB
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru