Minggu, 08 September 2024
22 Daerah Deklarasikan Jaringan Tapak Sejarah Bung Karno

BPIP Ajak Kepala Daerah dan Masyarakat Teladani Perjuangan Bung Karno

Redaksi - Kamis, 22 Juni 2023 11:11 WIB
286 view
BPIP Ajak Kepala Daerah dan Masyarakat Teladani Perjuangan Bung Karno
Foto: Antara
BERBICARA: Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD berbicara saat Deklarasi “Jaringan Kota/Kabupaten Tapak Sejarah Bung Karno” di Kota Blitar, Selasa (20/6). 
Jakarta (SIB)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi didampingi Wakil Kepala BPIP Karjono menghadiri sejumlah rangkaian Haul Bung Karno di Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa, (20/6). Rombongan BPIP juga menjadi saksi dalam deklarasi Jaringan Kota/Kabupaten Tapak Sejarah Bung Karno (Jaket Bung Karno).

Dalam agenda tersebut, Kepala BPIP bersama rombongan mengikuti peninjauan bazar UMKM, city tour, doa bersama dan ziarah. Dalam pidatonya, Yudian mengatakan terbentuknya Jaket Bung Karno adalah penegasan dari pesan Bung Karno, yakni jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau populer disebut 'Jas Merah'.

Yudian menyampaikan 22 kota/kabupaten yang tergabung dalam Jaket Bung Karno merupakan daerah catatan napak tilas sejarah hidup Bung Karno sejak kecil sampai dengan meninggal untuk memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Karena melalui sejarah kita mengerti betul tentang sulit dan beratnya perjuangan para pahlawan serta para pendiri bangsa," kata Yudian dikutip dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6).

Yudian menuturkan, filosofi Jaket Bung Karno tersebut dimaknai bukan sebagai jaket pakaian yang dipakai Bung Karno, melainkan jaket pemikiran, ide, gagasan, optimisme dan cita-cita perjuangan dari Bung Karno.

"Jaket ini tentu saja kita dapat pakai, dapat kita implementasikan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan Pancasila," sebut Yudian.

Yudian menyampaikan, BPIP mengajak kepada seluruh kepala daerah dan masyarakat untuk terus meneladani tekad, semangat dan perjuangan Bung Karno.

"Di bumi Bung Karno ini mari kita sama-sama tekadkan Jaket Bung Karno sebagai penerus perjuangan Bung Karno, terutama untuk generasi muda, sehingga Pancasila yang telah diwariskan untuk bumi pertiwi ini senantiasa menjadi jati diri bangsa dalam mewujudkan indonesia maju dan sejahtera," tutur Yudian.

Tidak hanya itu, lanjutnya, BPIP juga telah melakukan berbagai kerja sama, kolaborasi. dan gotong royong dengan pemerintah daerah baik kota/kabupaten dan provinsi di Indonesia untuk penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila.

"Kami tentu mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah segala upaya pembumian Pancasila dalam tindakan, melalui gerakan pencegahan stunting, ekonomi Pancasila, implementasi Buku Pendidikan Pancasila dan Paskibraka," ungkap Yudian.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Blitar Santoso mengatakan pelaksanaan Jaket Bung Karno bertepatan dengan momen Bulan Bung Karno yang diperingati setiap bulan Juni di Kota Blitar.

"Ada tiga alasan kami melaksanakan deklarasi Jaket Bung Karno ini, alasan pertama, Bung Karno sebagai proklamator, Presiden pertama RI, penyambung lidah rakyat dan pemimpin besar revolusi adalah milik bangsa Indonesia," jelas Santoso.[br]


"Bung Karno memang dimakamkan di Kota Blitar, tapi jejak sejarah perjuangan Bung Karno ada di banyak daerah. Bung Karno lahir di Surabaya, Bung Karno sekolah di Jombang, Mojokerto, Sidoarjo dan Tulungagung. Bung Karno pernah kuliah di Bandung dan pernah diasingkan di Bengkulu," sambungnya.

Tak kalah penting, kata Santoso, Bung Karno juga menemukan inspirasi lahirnya Pancasila di saat menjalani pembuangannya di Ende, Flores dan memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta.

"Sejarah perjuangan Bung Karno ini punya makna yang mendalam bagi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan perlu diketahui generasi penerus bangsa seperti pesan beliau 'Jas Merah', jangan sekali-kali meninggalkan sejarah," ujar Santoso.

Ia menambahkan pemikiran Bung Karno sudah terbukti dan teruji serta diakui dunia. Salah satu contohnya pidato Bung Karno di sidang PBB pada 1960. Pada Mei 2023 lalu, pidato Bung Karno di PBB itu ditetapkan dalam sidang eksekutif Unesco sebagai arsip warisan dunia. Dengan ditetapkan sebagai arsip warisan dunia, naskah pidato Bung Karno tersebut menjadi milik warga dunia yang harus dilestarikan dan dilindungi.

"Itu salah satu contoh pemikiran Bung Karno yang diakui dunia internasional. Pemikiran Bung Karno masih relevan untuk dipelajari dan diteruskan oleh penerus bangsa," ucap Santoso.

Menurut Santoso, tempat-tempat sejarah di Indonesia yang terkait dengan Bung Karno perlu dipastikan agar tetap aman, bersih, terawat dan tidak jatuh pada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, kata dia, jika memenuhi persyaratan, sejumlah tempat itu perlu diusulkan menjadi cagar budaya.

"Komitmen untuk menyambung tapak sejarah, merawat tempat-tempat sejarah Bung Karno dan meneruskan ajaran Bung Karno itulah yang mendorong kami untuk mengajak para bupati dan wali kota di berbagai daerah hadir di Kota Blitar sekaligus besok akan dilakukan Deklarasi Jaket Bung Karno," ujar Santoso. (detikcom/a)




Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru