Jakarta (SIB)
Survei kepercayaan terhadap lembaga negara versi Indikator Politik menempatkan posisi Polri yang mulai menguat setelah terpuruk karena kasus Ferdy Sambo.
Anggota Komisi III DPR Rano Alfath memuji langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang bisa membawa Polri mulai dipercaya publik lagi.
"Alhamdulillah usaha tidak akan mengkhianati hasil, saya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Polri khususnya di bawah komando Pak Kapolri yang berhasil memitigasi citra negatif atau persepsi buruk terhadap institusi Bhayangkara," kata Rano kepada wartawan, Jumat (2/12).
Rano juga menyoroti kinerja Polri di berbagai bidang yang menurutnya berhasil menjadi faktor kontribusi atas meningkatnya level kepercayaan publik. Dia mencontohkan pengamanan G20 hingga penanganan gempa di Cianjur.
"Banyak anggota Polri ikut turun tangan bahu membahu dengan warga untuk evakuasi dan mobilisasi bantuan. Hal ini menunjukkan kedekatan Polri dengan masyarakat yang sebenarnya memang sangat beririsan dalam kehidupan sehari-hari, dan hopefully bisa perlahan memulihkan rasa percaya dan rasa aman masyarakat terhadap kehadiran polisi," kata dia.
Rano yakin kepercayaan Polri di bawah Jenderal Sigit bisa terus meningkat. Dia menitip pesan kepada Kapolri agar tidak cepat puas.
"Saya percaya bahwa peningkatan ini angkanya tidak akan stagnan dan akan terus improve ke depan. Jangan berpuas diri dengan hasil yang ada, dan selalu jadikan motivasi untuk lebih baik lagi," kata Rano.
Naik
Sebelumnya, Indopol merilis survei terkait kepercayaan publik terhadap lembaga.
Dalam survei terbaru ini, kepercayaan publik terhadap Polri mengalami kenaikan menjadi lebih dari 60%.
Jajak pendapat ini dilakukan dalam kurun waktu 8-14 November 2022 dengan total responden sebanyak 1.240 yang tersebar di 34 provinsi.
Pengambilan sampel dilakukan secara multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan wawancara secara langsung atau tatap muka. Margin of error dalam survei ini sebesar +- 2,85% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto menyebut persentase kepercayaan publik terhadap Polri berada di angka 60,98%. Di beberapa survei tiga bulan lalu, angkanya masih di bawah 60%.
"Salah satu temuan survei Indopol Survei bulan November 2022 ini adalah adanya tren kenaikan kepercayaan publik terhadap Polri yakni 60,98% di mana pada sekitar 3 bulan sebelum berada di bawah 60 persen dari beberapa rilis survei," kata Ratno saat menyampaikan hasil rilisnya, Senin (28/11).
Ratno lantas membeberkan analisisnya yang menjadi faktor membaiknya kepercayaan publik terhadap Polri.
Di antaranya penanganan kasus narkoba yang menjerat Teddy Minahasa, kemudian kasus Ferdy Sambo, serta kasus Kanjuruhan yang terbilang cepat.
"Pertama, ada beberapa kasus hukum yang sudah ditangani oleh Polri dengan cepat dan baik, seperti kasus Sambo, kasus Teddy Minahasa, maupun kasus Kanjuruhan," ujarnya.
Selain itu, kebijakan-kebijakan baru yang digagas Kapolri, menurutnya, menjadi faktor membaiknya persentase kepercayaan publik itu. Menurutnya, hal itu menunjukkan Polri melakukan upaya pembenahan.
"Kedua, Polri menunjukkan pembenahan dan perbaikan secara internal melalui program-program untuk mengurangi persepsi publik yang negatif," katanya.
"Selain itu, adanya ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), yaitu tilang elektronik yang merupakan program untuk mengurangi tindakan tilang di tempat jika ada pelanggaran lalu lintas dengan harapan tidak adanya pungli," lanjut Ratno. (detikcom/a)