Jakarta (SIB)
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, geleng-geleng kepala mendengar ocehan publik yang menyebut dirinya ingin mempolitisasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lantaran dia menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah.
Megawati mengaku jengkel karena tudingan itu menurut dia terlalu berlebihan. Menurutnya, hanya karena dirinya berstatus sebagai ketua umum partai penyokong pemerintah, hal itu tidak lantas mendorong hasratnya membawa BRIN ke ramah politik.
"Banyak orang bertanya begini, kenapa Ibu Megawati lagi? Dia itu ketua umum partai, nanti di BRIN dimainkan politik," ujar Megawati dalam Kick Off & Talkshow Pembentukan BRIDA, Rabu (20/4/2022).
Megawati pun meluapkan kekesalannya melihat penilaian publik tersebut. Ia menyebut para pengkritiknya itu sebagai orang-orang yang mudah berprasangka buruk.
"Saya bilang aduh, ini orang pinter-pinter tapi belum apa-apa sudah seringkali apa ya, suudzon," ujarnya.
Megawati yang juga Presiden RI kelima itu menegaskan bahwa dirinya sangat taat aturan. Ketika duduk sebagai dewan pengarah BRIN, maka harus bersikap netral dan objektif.
"Itulah yang saya katakan ketika terbentuknya dewan pengarah, jangan melihat saya sebagai seorang politisi, saya disuruh disini oleh Presiden Jokowi. Nah, saya minta kalau di riset itu harus netral dan bukan pembenaran, tetapi kebenaran, tidak mengada-ada," ujar Megawati.
Sejak saat itu, Megawati meneruskan instruksi Presiden Jokowi agar litbang-litbang di kementerian/lembaga untuk digabungkan, dilebur masuk ke dalam BRIN.
"Kenapa badan, karena badan itu bisa langsung ke presiden," tegasnya.
Megawati Soekarnoputri sebelumnya dilantik sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN pada 13 Oktober 2021. Ia memimpin dewan pengarah yang terdiri dari beberapa tokoh, akademisi dan dua orang menteri kabinet Jokowi-Maruf.
Seperti Sudhamek Agung Waspodo Suyoto sebagai Sekretaris. Dan di Anggota Dewan Pengarah terdapat nama-nama seperti Emil Salim, I Gede Wenten, Bambang Kesowo, Adi Utarini, Marsudi Wahyu Kisworo dan Tri Mumpuni. (PK/c)