Medan (SIB)- Memperingati hari buruh, ribuan orang dari Front Perjuangan Rakyat Sumatera Utara (FPRSU), menggelar aksi demo dan orasi di depan kantor Gubsu, Jumat (2/5), untuk menyampaikan beberapa tuntutan. Aksi demo itu itu dikawal puluhan personil kepolisian dari Polresta Medan dan Polsek Medan Baru.
Sebelum menggelar demo di depan kantor Gubsu, massa yang terdiri dari beberapa elemen di antaranya SBSI 1992, GSBI, Kontras, LBH Medan, TEPLOK, FMN, KDAS, SMI, PPI, BARSDEM, FITRA, PBHI, SBMI MERDEKA, KSBSI KUI Deli Serdang, IKOHI, WALHI dan LSPL terlebih dahulu berkumpul di Lapangan Merdeka dan longmarch dan berkonvoi menuju kantor Gubsu dengan kawalan mobil patroli polisi.
Setibanya di depan gerbang kantor Gubsu, massa buruh membentangkan poster-poster yang di antaranya bertuliskan, hentikan pemberangusan serikat buruh, tolak upah murah, berikan upah layak, hapuskan sistem kerja kontrak dan menolak UMP yang ditetapkan sebesar Rp 1,5 juta yang digunakan buruh untuk biaya keluarganya. Satu persatu dari perwakilan buruh, yang di antaranya dari DPC Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI 1992) Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) menyampaikan orasinya. Buruh menolak keras outsourcing dan tolak upah murah.
Selanjutnya perwakilan buruh dari Medan, Belawan, dan Deli Serdang juga menyampaikan orasinya, meminta Gubernur Sumut Gatot Pujonugroho menemui para buruh. Orasi-orasi para buruh langsung disambut hangat dengan tepuk tangan yang meriah.
Suasana semakin memanas, karena Gubsu tidak kunjung menemui para buruh, sehingga massa buruh berusaha masuk dengan menguncang-guncang pagar besi saat hujan turun aksi demo tersebut tetap berlangsung. Para buruh pun memutar musik dengan volume kencang, dan massa berjoget bersama-sama di tengah hujan lebat.
Tak lama Kadisnakertrans Sumut, Bukit Tambunan datang ke depan gerbang, sehingga suasana semakin memanas. Massa buruh meminta agar Bukit meninggalkan lokasi, karena para buruh meminta Gubsu yang menemui mereka. Caci makian pun terus dilontarkan massa buruh terhadap Bukit. Tak ingin suasana semakin memanas terus berlangsung, Bukit memilih meninggalkan lokasi dan masuk ke dalam kantor Gubernur.
Merasa tanggapannya tak digubris akhirnya, massa buruh memilih meninggalkan lokasi.
Ratusan Buruh Terobos ke Rumah Dinas GubsuMerasa kecewa dengan sikap Gubsu yang tidak mau menjumpai massa buruh saat menggelar aksi unjukrasa di depan kantor Gubsu, Jl. Diponegoro Medan, Jumat (2/5) siang, ratusan buruh yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) Sumut mendatangi dan berhasil menjebol pintu masuk rumah dinas Gubsu di Jalan Sudirman 41 Medan.
Meskipun sempat turun hujan, aksi terus dilakukan sebab mereka ingin aksi yang mereka lakukan mendapat tanggapan langsung dari H Gatot Pujo Nugroho selaku Gubsu. Namun karena aksi mereka tidak ditanggapi oleh Gubsu, massa memilih berunjukrasa di Rumah Dinas Gubsu. Setiba di rumah Dinas Gubsu, massa pun berhasil mendobrak masuk ke dalam.
Menurut pengakuan Kelana, salah seorang petugas Satpol PP yang berjaga, saat massa tiba di rumah dinas Gubsu, pagar masuk sudah mereka gembok. Namun karena massa terus mendobkrak, pintu pagar pun akhirnya jebol. Sehingga masa berhasil masuk ke halaman rumah Dinas Gubsu.
"Kami hanya ada tujuh orang, sementara masa ada ratusan, ya mau gimana lagi, karena kalah jumlah kami ga bisa apa-apa," ujarnya.
Sementara Kadisnakertrans Provsu Drs Bukit Tambunan MAP juga mengaku nyaris adu fisik dengan salah seorang pimpinan massa buruh. "Saya sempat berdialog dengan pimpinan massa, tapi pimpinan pengunjukrasa itu tak mau menerima saya untuk menampung aspirasi mereka untuk saya disampaikan ke Gubsu. Mereka tetap ngotot ingin berjumpa dengan Gubsu. Karena mereka tidak terima atas kehadiran saya, dan salah seorang pimpinan pengujukrasa memaksa masuk ke rumah dinas Gubsu, lalu saya bersama petugas keamanan lainnya berupaya menghadang mereka. Namun karena massa tidak sebanding dengan kami, akhirnya pintu pagar ke rumah dinas Gubsu pun jebol," katanya.
Sementara Kapolresta Medan Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengamanan unjuk rasa di kantor Gubsu. Para pengunjuk rasa ingin bertemu langsung dengan Gubsu atau Wagub, atau minimal Sekdaprovsu. Namun karena ada acara dinas di kantor Gubsu maka yang menemui mereka pun diwakili Kepala Disnakertrans Provsu.
Selain itu, Nico juga mengatakan bahwa saat tiba di rumah dinas, para Satpol PP yang berjaga juga sudah mengatakan bahwa Gubsu sedang ada acara di Kantor Dinas. Namun massa tidak mempercayai hal tersebut, akhirnya mereka berhasil mendobrak masuk kedalam. Sekurang-kurangnya, menurut pengakuan Nico massa berada di rumah dinas selama 10 menit.
"Kemudian, kami menjumpai pimpinan aksi yakni Pahala Napitupulu, dan menjelaskan bahwa Gubernur sedang acara dinas, akhirnya massa pun mengerti. Lalu mereka keluar dengan tertib dan meninggalkan rumah dinas," terangnya.
Kemudian saat dipertanyaakan apakah aksi yang dilakukan oleh massa ini luput dari pengawasan kepolisian, Nico pun menjawab bahwa pihak kepolisian terus mengawal aksi yang dilakukan sejak pagi.
"Tolong dicatat, dari pagi mereka berada di kantor Gubernur sampai mereka bergeser kemari selalu kami kawal," tandasnya.
(A24/A16/h)Simak berita selengkapnya di Harian Umum Sinar Indonesia Baru (SIB) edisi 3 Mei 2014. Atau akses melalui http://epaper.hariansib.co/ yang di up-date setiap pukul 13.00 WIB.