Selasa, 11 Maret 2025

Viktor Silaen: Jumlah Karyawan di PHK di Sumut Pada 2024 Alami Peningkatan Capai 539 Orang

Firdaus Peranginangin - Jumat, 27 September 2024 19:27 WIB
248 view
Viktor Silaen: Jumlah Karyawan di PHK di Sumut Pada 2024 Alami Peningkatan Capai 539 Orang
Foto SNN/Firdaus
Viktor Silaen SE MM.
Medan (harianSIB.com)

Anggota DPRD sumut/" target="_blank">Sumut Viktor Silaen SE MM mengatakan, jumlah karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) para tahun 2024 mencapai 539 orang, sehingga menambah deretan angka pengangguran di daerah ini.

"Menurut data dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) sumut/" target="_blank">Sumut, hingga pertengahan tahun ini, terjadi lonjakan PHK yang signifikan di beberapa sektor industri, terutama yang terkait dengan manufaktur dan perdagangan," ujar Viktor Silaen kepada wartawan, Jumat (27/9/2024) melalui telepon dari Jakarta.

Begitu juga dari informasi resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI menunjukkan bahwa PHK terjadi sebagai dampak dari ketidakstabilan ekonomi global dan perlambatan ekonomi domestik, yang turut mempengaruhi daya beli dan operasional perusahaan di wilayah sumut/" target="_blank">Sumut.

Baca Juga:

"Pemprov sumut/" target="_blank">Sumut berusaha merespons krisis ini dengan menyediakan berbagai program pelatihan keterampilan ulang (reskilling) dan mendorong pengembangan sektor UMKM untuk menyerap tenaga kerja yang terdampak. Namun, tantangan masih besar mengingat ketidakpastian ekonomi global," tandas Viktor.

Secara nasional, tandas anggota dewan Dapil Tapanuli ini, data dari Kemenaker RI menunjukkan peningkatan kasus PHK di berbagai provinsi, termasuk sumut/" target="_blank">Sumut yang berada di antara lima provinsi dengan lonjakan PHK tertinggi pada Agustus 2024, dengan kenaikan hampir 500 persen, dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga:

"Perusahaan-perusahaan di sektor manufaktur dan industri mengalami kesulitan bersaing, yang menyebabkan penutupan pabrik dan pengurangan tenaga kerja secara massal. Pemerintah dan pemangku kepentingan setempat perlu memberikan perhatian lebih pada peningkatan daya saing industri lokal untuk mengurangi dampak pengangguran ," tandasnya.

Berdasarkan informasi yang ditelusuri lembaga legislatif, PHK di sumut/" target="_blank">Sumut pada 2024 ini disebabkan beberapa faktor utama, yakni penurunan ekonomi global dan domestik, perlambatan ekonomi global akibat inflasi dan ketidakstabilan geopolitik menyebabkan penurunan permintaan produk ekspor dan impor.

"Hal ini berdampak pada industri manufaktur yang tidak mampu bersaing dengan produk impor dan menghadapi penurunan permintaan," ujarnya sembari menambahkan, banyak juga perusahaan mengurangi tenaga kerja, terutama yang tidak memiliki keterampilan yang sesuai dengan teknologi baru, akibat pergeseran teknologi.

Selain itu, tambah Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini, penurunan daya beli masyarakat juga mempengaruhi sektor perdagangan dan jasa, menyebabkan berkurangnya aktivitas bisnis yang berdampak pada pengurangan jumlah karyawan.(*).

Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru