Selasa, 17 September 2024

Harga Minyak Dunia Anjlok, ICP Agustus 2024 Terseret ke USD 78,51/Barel

Victor R Ambarita - Jumat, 06 September 2024 16:18 WIB
199 view
Harga Minyak Dunia Anjlok, ICP Agustus 2024 Terseret ke USD 78,51/Barel
Foto: Dok/Kemen ESDM
Ilustrasi kilang minyak.
Jakarta (harianSIB.com)

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) untuk Agustus 2024 ditetapkan sebesar USD 78,51 per barel. Keputusan ini diambil berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 348.K/MG.03/DJM/2024, yang mencerminkan penurunan harga dari bulan sebelumnya sebesar USD 82 per barel.

Penurunan harga ini sejalan dengan tren penurunan harga minyak global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan geopolitik.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Kerjasama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan, penurunan ICP Agustus didorong oleh melemahnya permintaan minyak global.

Baca Juga:

"ICP bulan ini turun menjadi USD 78,51 per barel, selaras dengan tren penurunan harga minyak utama dunia yang dipengaruhi kekhawatiran akan turunnya permintaan global, terutama dari Tiongkok, serta meredanya ketegangan politik di Timur Tengah," jelas Agus Cahyono, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Penurunan ini juga dipengaruhi oleh rencana Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) yang akan mengakhiri pemotongan produksi minyak secara sukarela pada Oktober 2024.

Baca Juga:

Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan pasokan minyak global, yang berpotensi menekan harga minyak lebih lanjut pada akhir tahun.

Selain itu, laporan Agustus 2024 dari Badan Energi Internasional (IEA) mencatat kenaikan produksi minyak dunia sebesar 230 ribu barel per hari (bph), mencapai total 103,4 juta bph.

Peningkatan ini didorong oleh bertambahnya pasokan dari negara-negara anggota OPEC+ serta produsen minyak non-OPEC+.

Agus menambahkan, IEA dan OPEC juga menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2025.

"Ini sebagian besar disebabkan oleh perlambatan ekonomi global dan melemahnya konsumsi minyak di Tiongkok," ungkapnya.

Tiongkok, yang merupakan salah satu konsumen minyak terbesar di dunia, menunjukkan tren penurunan permintaan minyak dan bahan bakar minyak (BBM) akibat peningkatan penggunaan kendaraan listrik serta kendaraan berbahan bakar gas alam cair.

Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga disebabkan oleh perlambatan ekonomi Tiongkok yang ditunjukkan dengan turunnya Purchasing Manager Index (PMI) di sektor manufaktur dan nonmanufaktur.

Kondisi serupa juga terjadi di Jepang, di mana OPEC menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi negara tersebut menjadi 0,2% untuk 2024 akibat lemahnya iklim investasi selama semester pertama tahun ini.

Harga minyak mentah global pun mengalami penurunan signifikan pada Agustus 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama:

Dated Brent turun sebesar USD 4,40 per barel, dari USD 85,31 menjadi USD 80,91.
WTI (Nymex) turun sebesar USD 5,05 per barel, dari USD 80,48 menjadi USD 75,43.
Brent (ICE) turun sebesar USD 5,00 per barel, dari USD 83,88 menjadi USD 78,88.
Basket OPEC turun sebesar USD 6,03 per barel, dari USD 84,43 menjadi USD 78,40.

Dengan perkembangan ini, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia mengalami penurunan sebesar USD3,49 per barel dari USD 82,00 menjadi USD 78,51.

Penurunan harga minyak global ini diharapkan memberikan dampak positif bagi konsumen, terutama dalam menekan biaya energi dan bahan bakar di dalam negeri.(*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru