Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 02 Juli 2025

Aksi Jalan Kaki, 170 Petani Deliserdang Lanjutkan Perjalanan dari Rantauprapat Menuju Istana Negara 

Redaksi - Minggu, 05 Juli 2020 19:51 WIB
3.554 view
Aksi Jalan Kaki, 170 Petani Deliserdang Lanjutkan Perjalanan dari Rantauprapat Menuju Istana Negara 
Dok/Aris Wiyono
LANJUTKAN PERJALANAN: Seratus tujuh puluh petani dari Desa Simalingkar A dan Desa Seimencirim Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, yang menggelar aksi jalan kaki menuju Istana Negara, Jakarta, melanjutkan perjalan dari Rantauprapat, Kabupaten L
Rantauprapat (SIB)
Aksi jalan kaki 170 petani dari Desa Simalingkar A dan Seimencirim Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, melanjutkan perjalanan dari Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu menuju Istana Negara, Jakarta, Minggu (5/7/2020) siang. GOR Rantauprapat yang sempat dimanfaatkan mereka untuk tempat istirahat dan menyuci pakaian, terpaksa ditinggalkan peserta aksi pada Sabtu (4/7/2020) malam sekira pukul 22:00 WIB, karena gedung olahraga itu disebut mau dipakai atlet untuk berlatih. Kemudian mereka diberi tumpangan menginap di Deli Hall Jalan Panah Rantauprapat.


"Aksi jalan kaki ke istana, hari ini kita lanjutkan, meskipun hari Minggu. Kita tetap kembali berjan kaki walau tadi petani beristirahat jam 3 subuh, dan saat ini kita sudah menuju Kabupaten Labuhanbatu Selatan," sebut koordinator aksi, Aris Wiyono, melalui WhatsApp menjawab SIB, Minggu (5/7/2020) sore.


Aris Wiyono menyebut hari ini perjalanan hari ke-11 petani Simalingkar dan Seimencirim menuju Istana Negara Jakarta dan telah menempuh jalan sepanjang 340 kilometer.


"Aksi kita terus berlanjut dengan berjalan kaki. Jalan yang kami tempuh sudah sejauh kurang lebih 340 kilometer hingga hari ke-11 ini," sebutnya.


Walau sudah hampir 2 minggu berjalan kaki, namun semangat perjuangan mereka terus mengalir tanpa surut. Suka duka dalam perjalanan seakan tak mereka hiraukan.


"Semangat kami terus berlipat ganda, meski terkadang suka duka dan rintangan ada saja. Semua tetap tegar demi masa depan anak cucu. Namun bantuan juga silih berganti datang," sebutnya.


"Semua tetap tegar dan sepakat 17 Agustus 2020 adalah juga hari kemerdekaan buat seluruh petani yang tertindas," ujar Aris.


Setelah meninggalkan GOR, mereka beristirahat di depan Deli Hotel, kemudian dikasih tumpangan istirahat di Deli Hall Jalan Panah.


"Dari Deli Hall kami berangkat jam 9 pagi. Memang dikasih tumpangan dari pemilik hanya sampai jam tersebut. Itupun kebetulan jam 2 dini hari kami jalan kaki pas berhenti di depan hall tersebut dan kami berinisiatif untuk izin numpang dan dikasih sampai jam sembilan," sebut Aris.


Setelah melanjutkan perjalan, sekira pukul 13:00 WIB, mereka tiba di kawasan perkebunan Aeknabara dan berteduh di bawah pokok sawit PTPN III.


"Kami terus berjalan kaki, sekarang menuju Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan," sebut Aris pukul 17:05 WIB.


Terkait terpaksa meninggalkan GOR, Plt Kadis Pemuda Olahraga Hobol Zulkifli Rangkuti menyebut, kesepakatan mereka dengan peserta aksi hanya istirahat dan menginap 1 malam.


"Kesepakatan kan cuma istirahat semalam. Ini sudah kita kasih mereka sampai Sabtu malam mulai mereka tiba Jumat malam. Kita melayani mereka dengan baik. Kita sediakan karpet alas tidur dan air 2 mobil tangki untuk mandi dan menyuci pakaian. Jadi, Sabtu malam mereka kita sarankan melanjutkan perjalanan, karena GOR itu juga mau dipakai para atlet untuk latihan, tapi meteka meninggalkan GOR jam 10 malam," sebut Hobol saat dikonfirmasi. (*)

Editor
:
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru