Tanah Karo (SIB)- Tokoh agama menggelar doa bersama lintas agama untuk kesejahteraan Karo dan untuk korban pengungsi Sinabung di Jambur Lige Kabanjahe, Kamis (12/12) yang dihadiri ratusan warga dari berbagai jemaat.
Dalam doa itu dilakukan secara bergiliran yang dimulai dari tokoh agama Kristen Protestan yang dibawakan Ketua Umum Moderamen GBKP Pdt MP Barus DTh, agama Katolik, doa dibawakan Pastor Bernard Sijabat Pr, tokoh agama muslim, doa dibawakan Drs H Baharuddin Pardosi dan tokoh agama Budha doa dibawakan Sefu She Hui Wen.
Kegiatan itu diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilakukan perenungan dalam bentuk tafakur selama 10 menit sebagai bentuk introspeksi diri, sekaligus memberikan penghormatan terhadap para pahlawan bangsa yang telah berkorban untuk ibu pertiwi di Bumi Turang.
Kegiatan kemudian diteruskan dengan melakukan doa bersama yang dilakukan secara bergantian oleh pimpinan masing-masing majelis jemaat, maupun majelis Taqlim untuk melakukan penguatan agar korban erupsi Gunung Sinabung tetap tabah dalam menghadapi musibah, berdoa buat para relawan yang telah melakukan tugas kemanusiaan.
Kegiatan ini juga mendoakan kepada para donatur yang telah memberikan bantuan untuk korban erupsi Gunung Sinabung, agar tetap mendapat berkah dan rejeki dari Tuhan Yang Maha Esa.
Disamping itu mendoakan para pemimpin baik di tingkat nasional, maupun lokal untuk senantiasa memperoleh khidmad di dalam menjalankan pemerintahan selalu mengutamakan dan mendahulukan kepentingan rakyat.
Acara diakhiri saling bersulang antara Pimpinan Majelis Jemaat, pimpinan umat, serta pimpinan Majelis Taqlim sebagai ikrar dan tekad untuk menjaga kerukunan umat beragama serta saling memberikan penguatan, untuk mencapai masyarakat Karo yang tertib, aman dan terkendali untuk menuju suatu kesejahteraan.
Sekretaris Panitia Justianus Purba menyatakan kegiatan itu dari berbagai elemen masyarakat khususnya yang tergabung dalam kerangka Forum Kerukunan Umat Beragama se Kab Karo (FKUB).
Sehingga kegiatan ini diharapkan menjadi unsur perekat, dalam menyikapi kondisi yang ada, di sisi lain akan dijadikan sarana media baru dalam bentuk simulasi penguatan meditasi antar umat beragama, saling mendoakan di dalam menghadapi tantangan, serta saling memberikan perhatian, sesama warga masyarakat.
Menurutnya, musibah meletusnya Gunung Sinabung merupakan bencana kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian dan dukungan dari semua pihak untuk mengatasinya.
"Hingga saat ini kejadian tersebut telah mengundang simpati dan perhatian dari berbagai elemen masyarakat ,â€ungkapnya.
Selain itu, pengungsi yang berjumlah 17 ribu lebih secara spiritual juga memerlukan pendampingan.
“Dengan alasan ini maka kegiatan doa bersama diharapkan dapat membantu menumbuhkan kembali semangat para pengungsi pasca bencana letusan Gunung Sinabung,â€katanya.
Dikatakan, kegiatan ini juga sebagai bentuk kepedulian, kebersamaan untuk menyikapi keberadaan masyarakat yang saat ini dalam suatu suasana keharuan dalam menghadapi percobaan yang sedang melanda di daerah ini.
Sementara itu, Pdt Erik Barus STh menyatakan ini baru pertemuan tokoh agama melakukan doa bersama. Diharapkan ke depan akan dilaksanakan yang lebih besar dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. (B1/w)